Pages

Subscribe:

Sabtu, 28 September 2013

Indonesia Menuju Final Melawan Maroko

 Aatifa Journalist, Palembang - Indonesia versus Maroko lagi. Ya, setelah berhadapan pada pertandingan pertama cabang sepak bola Grup B Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Stadion Jakabaring pada Kamis, 19 September 2013, partai Indonesia versus Maroko di ISG terulang kembali di partai final yang dijadwalkan Minggu, 29 September pk. 20.45 WIB.
Partai final ISG 2013 mempertemukan Indonesia versus Maroko setelah Indonesia berhasil mengalahkan Turki melalui adu penalti dengan skor 7-6 pada pertandingan semifinal Jumat sore, 27 September 2013, sedangkan Maroko, seperti ditulis dalam situs resmi ISG 2013, mampu menumpas perlawanan Arab Saudi pada malam harinya dengan skor tipis 1-0 melalui perpanjangan waktu.
Pertandingan final sepak bola ISG Indonesia versus Maroko ini sarat dengan aroma balas dendam. Maroko tentu wajar saja menuntut balas atas kekalahan yang mereka derita pada pertandingan pertama Grup B dengan skor tipis 0-1 dari tuan rumah Indonesia. Ketika itu Fandi Eko Utomo menjadi pencetak gol semata wayang untuk Indonesia.
Rahmad Darmawan, pelatih timnas U-23, yang mewakili Indonesia dalam turnamen cabang sepak bola ISG 2013 ini, menurut Antara, mengaku lebih suka jika Arab Saudi yang memenangi pertandingan semifinal melawan Maroko, sehingga bisa jumpa Indonesia di partai final. Alasannya, “Arab Saudi secara kualitas lebih kuat dan itu penting sebagai persiapan untuk menghadapi Sea Games.”
RD, sapaan akrab Rahmad Darmawan, boleh-boleh saja menilai Arab Saudi lebih kuat dibandingkan dengan Maroko. Kenyataannya, Arab Saudi dikalahkan Maroko.
Jangan lupa pula bahwa sebenarnya Indonesia cukup beruntung memetik poin penuh dalam pertandingan versus Maroko di laga pertama Grup B, mengingat sebenarnya Indonesia lumayan kerepotan menghalau serangan Maroko, terlebih lagi setelah Diego Michels mendapatkan kartu merah.
Jadi, sangat boleh jadi Maroko tidak akan mengulangi kesalahan mereka pada pertandingan final yang akan disiarkan secara langsung oleh RCTI. Menjelang pertandingan jilid II Indonesia versus Maroko ini, ahmpir dapat dipastikan tim lawan telah mempelajari kelemahan lini per lini barisan timnas U-23. Jadi, jangan remehkan Maroko!


Aatifa Journalist, Palembang - Indonesia versus Maroko lagi. Ya, setelah berhadapan pada pertandingan pertama cabang sepak bola Grup B Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Stadion Jakabaring pada Kamis, 19 September 2013, partai Indonesia versus Maroko di ISG terulang kembali di partai final yang dijadwalkan Minggu, 29 September pk. 20.45 WIB.
Partai final ISG 2013 mempertemukan Indonesia versus Maroko setelah Indonesia berhasil mengalahkan Turki melalui adu penalti dengan skor 7-6 pada pertandingan semifinal Jumat sore, 27 September 2013, sedangkan Maroko, seperti ditulis dalam situs resmi ISG 2013, mampu menumpas perlawanan Arab Saudi pada malam harinya dengan skor tipis 1-0 melalui perpanjangan waktu.
Pertandingan final sepak bola ISG Indonesia versus Maroko ini sarat dengan aroma balas dendam. Maroko tentu wajar saja menuntut balas atas kekalahan yang mereka derita pada pertandingan pertama Grup B dengan skor tipis 0-1 dari tuan rumah Indonesia. Ketika itu Fandi Eko Utomo menjadi pencetak gol semata wayang untuk Indonesia.
Rahmad Darmawan, pelatih timnas U-23, yang mewakili Indonesia dalam turnamen cabang sepak bola ISG 2013 ini, menurut Antara, mengaku lebih suka jika Arab Saudi yang memenangi pertandingan semifinal melawan Maroko, sehingga bisa jumpa Indonesia di partai final. Alasannya, “Arab Saudi secara kualitas lebih kuat dan itu penting sebagai persiapan untuk menghadapi Sea Games.”
RD, sapaan akrab Rahmad Darmawan, boleh-boleh saja menilai Arab Saudi lebih kuat dibandingkan dengan Maroko. Kenyataannya, Arab Saudi dikalahkan Maroko.
Jangan lupa pula bahwa sebenarnya Indonesia cukup beruntung memetik poin penuh dalam pertandingan versus Maroko di laga pertama Grup B, mengingat sebenarnya Indonesia lumayan kerepotan menghalau serangan Maroko, terlebih lagi setelah Diego Michels mendapatkan kartu merah.
Jadi, sangat boleh jadi Maroko tidak akan mengulangi kesalahan mereka pada pertandingan final yang akan disiarkan secara langsung oleh RCTI. Menjelang pertandingan jilid II Indonesia versus Maroko ini, ahmpir dapat dipastikan tim lawan telah mempelajari kelemahan lini per lini barisan timnas U-23. Jadi, jangan remehkan Maroko!

0 komentar:

Posting Komentar